Kamis, 26 April 2012

Penghargaan Prestasi Insani

PAN DELI SERDANG,
Ketua Komisi A DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Deli Serdang, Imran Obos, SE, terima penghargaan The Prominent Figure Of Indonesian Development Golden Award 2012. Imran Obos, SE, yang juga Ketua Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional), DPRD Deli Serdang ini, berhasil meraih penghargaan diantara 19 tokoh dari berbagai daerah di Nusantara, dari Medan hingga Papua.
 Keberhasilannya atas penghargaan tersebut berkat penilaian Lembaga Anugerah Prestasi Insani, Jakarta, terhadap ‘track record’ selama ini dalam keterlibatan dan pengabdiannya di masyarakat.
Dalam bincang-bincang dengan wartamerdeka.com di Executive Lounge Arya Duta Hotel, usai menerima penghargaan malam itu, lelaki tegap dan tenang ini menuturkan berbagai aktivitasnya, baik sebagai wakil rakyat, pengurus partai, hingga masa-masa sulit yang dialami keluarganya ketika dirinya masih sebagai pemuda.
Ketika ditanya, bagaimana perasaannya menerima penghargaan, Imran mengatakan: dirinya bangga menerima penghargaan yang diberikan. “Saya mengucapkan selamat bagi Lembaga Apresiasi Prestasi Insani, sebagai lembaga independen yang peduli dengan karya SDM di Indonesia,” ujarnya.
Dalam persepsi Imran, dengan independensi yang dimiliki lembaga ini, tentu melakukan penilaian secara jujur dan bertanggungjawab, tanpa ada intervensi dari pihak manapun.
“Ya, persepsi saya, penilaian kepada para tokoh yang terpilih dilakukan secara jujur dan bertanggungjawab, serta memiliki independensi dan tidak ada intervensi dari pihak manapun. Lembaga ini cukup professional. Terimakasih saya ucapkan,” ujarnya.
Ditanya lagi, apakah akan ada beban secara psikologis ke depan, Ketua Bapopi, Kecamatan Tanjung Morawa ini mengakui, akan ada beban.
“Tentu akan ada beban ke depan. Karena penilaian independen ini, harus dijaga dan dirawat dengan baik. Jika tidak, maka penilaian ini nantinya menjadi tidak benar,” imbuhnya.
Sebab itu, dia mengatakan, akan lebih hati-hati dan bijaksana dalam bersikap, dalam berbagai langkah dan keterlibatannya di masayarakat.
Ketika disinggung soal prinsip yang dianutnya dalam menyelesaikan suatu masalah di masyarakat, Ketua DPD (Dewan Pngurus Daerah) PAN Deli Serdang ini mengatakan:”Ya, tentu ini juga bisa juga dianggap sebagai sebuah pemikiran, bahwa saya selalu menyelesaikan masalah secara kemanusiaan, dengan mengesampingkan terlebih dahulu, dugaan salah atau benar dari masing-masing pihak. Dan prinsip yang saya gunakan, semaksimal mungkin dengan cara win-win solution,” tandasnya.
Ditanya, siapa yang menjadi motivator dalam dirinya selama ini, dia mengakui, orangtuanya yang sebagai seorang pejuang Indonesia di Deli Serdang, banyak menginspirasi dirinya, kendati dikatakan kehidupan keluarganya dulu dibawah garis kemiskinan.
“Bukan secara kebetulan, orangtua saya, Obos M. Rasyid, memang seorang pejuang, yang mewarnai motivasi diri saya. Walau dulu beliau tidak pernah tahu sebelumnya, namun akhirnya beliau menerima penghargaan veteran dari Pemerintah. Padahal keluarga kita juga hidupnya dibawah garis kemiskinan. Dia tetap berjuang tanpa mengharap apapun,” imbuhnya.
Dikatakan, semasa muda, dia sempat bekerja sebagai buruh pabrik, selama 5 tahun, kemudian dipecat akibat membela sesama kaum buruh. Setelah itu dirinya sempat usaha kecil-kecilan, dan mulai membentuk lembaga penyalur tenaga kerja ke pabrik-pabrik, hingga melanjutkan usaha yang lebih serius, menjadi pengusaha, sebelum jadi wakil rakyat.
Turun Langsung Atasi Masalah Warga Kualanamu
Tak salah, jika perhatian Lembaga Apresiasi Prestasi Insani menjadi salah satu fokus atas peran dan keterlibatan Imran Obos, baik sebagai anggota Dewan maupun secara pribadi, dalam penyelesaian konflik masyarakat yang masih tersisa di areal pembangunan bandara Internasional Kualanamu, dengan pihak PTPN II Deli Serdang dan Angkasapura II Medan, Sumatera Utara.
Kegigihannya dalam penyelesaian masalah tersebut, akhirnya membuahkan hasil, dengan setujunya
34 KK (dari sebelumnya 41 KK) yang sebelumnya bercokol di sekitar hamparan 5 hektar lahan, untuk beranjak dari areal tersebut.
Kendati dalam proses penyelesaian masalah tersebut ditengarai sempat terjadi ketegangan dalam rapat-rapat sebelumnya, namun hanya dalam waktu 1,5 bulan, masalah yang sudah tersendat hampir 12 tahun itu, mampu diselesaikan, tanpa konflik sedikitpun.
Diakui sang Ketua Komisi A yang memang membidangi masalah ini, sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Ketua DPRD Deli Serdang dan para anggota DPRD di komisinya, termasuk dalam tata cara pengambilan keputusan secara kolektif kolegial.
Namun secara tersirat dapat disimpulkan, cara penyelesaian masalah, kebanyakan dilakukannya diluar jam kerja dengan pendekatan persuasi, personal dan bersifat non formal. Bahkan dia rela begadang untuk bicara dari hati ke hati dengan para warga, dengan lesehan di tanah di lokasi bandara, hanya dengan penerangan seadanya, untuk mendengar kesulitan, kekhawatiran serta memberikan solusi bagi masyarakat.
Dikatakan, dirinyapun sebelumnya telah minta izin kepada Ketua DPRD dan Kapolres, untuk lebih berperan menyelesaikan persoalan tersebut, karena dari pihak PTPN II dan Angkasa Pura II, nampaknya sudah mentok.
Imran mengatakan, minimal dengan prinsip, para warga itu keluar dari area tersebut. “Walau tidak tertawa, tapi jangan pula menangis,” ujarnya menambahkan.
Penyelesaian yang ditangani dengan sentuhan kemanusiaan dengan menyepakati sejumlah tertentu uang tali asih dari Angkasa  Pura, akhirnya para warga yang tersisa bersedia meninggalkan area tanpa konflik dan tanpa rebut-ribut. Bahkan para warga sendiri akhirnya membongkar pondokannya dan pindah ke tempat lain, karena sudah diberikan uang tali asih dan solusi tambahan lainnya.
Progres Selanjutnya
Menanggapi pertanyaan, bagaimana progres perjuangannya ke depan, dia mengatakan, akan meningkatkan kualitas dan kwantitas PAN, khususnya di legislatif.
“Tentu, kalau kaitannya dengan target PAN Deli Serdang, sekarang ini kan ada 5 kursi di DPRD. Ya, target kita mau menaikkan 100% di masa depan, bersama teman-teman. Karena peluang itu juga ada,” ujarnya mantap.
Ditanya, jika suatu waktu nanti masyarakat mendaulatnya untuk memimpin kabupaten Deli Serdang, karena dirinya sudah punya modal potensi diri, dedikasi dan kapabilitas, dia mengatakan akan sangat menghargai dan berupaya merespons kepercayaan masyarakat.
“Kalau harapan masyarakat menginginkan, tentu harus patut kita hargai. Saya kira tidak mungkin kepercayaan tersebut ditolak. Namun demikian, kita harus tunduk kepada mekanisme partai yang ada. Tapi secara personal, saya harus merespons dengan bertanggungjawab,” ungkapnya sambil tersenyum mengakhiri pembicaraan.
Sementara itu, acara yang digelar di Arya Duta Hotel, Jakarta, Sabtu, 24 Maret 2012 lalu, dipersiapkan secara khusus bagi para tokoh yang terpilih, dari antara 43 tokoh yang terjaring sebelumnya.
Penyerahan penghargaan piala, diberikan oleh Ketua Dewan Penasehat, Lembaga Anugerah Prestasi Insani (Yayasan Anugerah Prestasi Insani), Prof. Dr. H.B Katili, MM, dan sertifikat diserahkan oleh Chairman, Danny PH Siagian, SE MBA, MM, sekaligus menyematkan lencana Anugerah Prestasi Insani kepada setiap tokoh penerima penghargaan, didampingi Ketua Pelaksana, Moody J. Prang.

0 komentar:

Posting Komentar