Senin, 30 April 2012

Taufiq Kiemas: Jadi Busur aja Pa'bu...."



PanDeliserdang, Jakarta: Politikus PDI Perjuangan Taufiq Kiemas mengaku tidak bisa melarang Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, atau Akbar Tandjung maju menjadi calon presiden pada 2014. Tapi Kiemas berharap nama-nama itu tidak maju lagi pada 2014 mendatang. Pasalnya, umur orang-orang itu sudah terlalu tua untuk menjadi calon presiden.


"Itu hak mereka. Tapi saya sarankan sebagai sahabat supaya anak muda jadi capres," kata Kiemas di DPR, Jakarta, Senin (9/4). Kepada Aburizal atau Ical, Taufiq mengatakan daripada menjadi capres, Ical sebaiknya menjadi kingmaker (di balik layar).



Kiemas bukannya tidak setuju dengan niat Ical itu. Tetapi Ical memang lebih baik jadi busur. Apalagi Ical sudah tua. "Ical sudah tidak muda, hampir seumuran dengan diri saya," ujarnya.



Menurut Kiemas, sudah selayaknya Ical memberikan kesempatan kepada kader Golkar yang masih muda untuk maju. Seperti Priyo Budi Santoso dan Idrus Marham. "Jadi jangan jadi anak panah lagilah, jadi busur saja, kingmaker," katanya.

Presiden SBY Lantik Anggota KPU dan Bawaslu



Presiden SBY Lantik Anggota KPU dan Bawaslu
PanDeliserdang, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melantik dan mengambil sumpah tujuh anggota Komisi Pemilihan Umum dan lima anggota Badan Pengawas Pemilu di Istana Negara Jakarta.



Anggota KPU dan Bawaslu itu dilantik dan diambil sumpahnya berdasarkan Keppres nomor 34 P 2012 bagi anggota KPU dan Keppres nomor 35 P 2012 bagi anggota Bawaslu, Kamis (12/4).



Keppres tersebut ditandatangani pada 5 April 2012 dan mulai berlaku sejak ditandatangani oleh Presiden.



Ketujuh anggota KPU tersebut masing-masing Sigit Pamungkas, Ida Budiati, Arief Budiman, Husni Kamil Malik, Ferry Kurnia, Hadar Nafis Gumay dan Juri Ardiantoro.



Sementara kelima anggota Bawaslu yang dilantik masing-masing
  • Muhammad
  • Nasrullah
  • Endang Wihdatiningtyas
  • Daniel Zuchron dan 
  • Nelson Simanjuntak



Anggota KPU dan Bawaslu tersebut akan bertugas untuk periode 2012-2017 dan bertugas dalam menyukseskan pemilu 2014.



Ketujuh anggota KPU tersebut dipilih oleh Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat dari 14 nama yang telah diajukan oleh Presiden melalui penghitungan suara, setelah mereka lulus uji kepantasan dan kepatutan. Lima anggota Bawaslu dipilih oleh Komisi II DPR dari 10 orang yang telah diajukan oleh Presiden.



Hadir dalam pelantikan itu Wakil Presiden Boediono, Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Herawati Boediono. Selain itu, para menteri kabinet Indonesia Bersatu II dan juga ketua KPU periode sebelumnya Abdul Hafis Asyari juga hadir.

Bloger Dukung Hatta Radjasa


PanDeliserdang,

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa didukung kalangan blogger muda untuk menjadi calon Presiden pada Pemilu 2014 yang akan datang. Dukungan itu diwujudkan dalam sebuah buku berjudul HR: Harapan Rakyat, Catatan dan Opini Blogger.


Buku itu memiliki tebal 196 halaman. Berisi kumpulan opini para blogger muda yang berjumlah 55 artikel/tulisan. Terbagi dalam tujuh bab dan lebih menonjolkan sisi humanisme Hatta Rajasa.



"Ini lebih untuk melihat kans Hatta Rajasa, yang namanya disebut-sebut akan maju menjadi calon Presiden atau calon Wakil Presiden 2014. Buku ini lebih menonjolkan sisi humanisme Hatta Rajasa dalam kesehariannya," kata Abdul Hakim, yang merupakan penulis buku tersebut, Sabtu (14/4), di Jakarta.



Menurut Hakim, buku itu juga memberikan pemahaman mengenai sosok Hatta Rajasa yang memiliki kisah besar di balik kesuksesannya saat ini. Baik sebelum menjadi Ketua Umum PAN maupun Menteri Koordinator Perekonomian.



"Seseorang yang besar pasti memiliki kisah besar di balik kesuksesannya itu dan akan menjadi inspirasi bagi orang lain," kata Hakim yang juga merupakan Direktur Riset DCSC itu.



Salah satu blogger muda, Ali Rahman, yang juga ikut menyumbangkan tulisan dari buku tersebut mengatakan, bahwa Hatta akan mendapat dukungan dari komunitas muda jika membawa perubahan pada bangsa Indonesia. "Saya salah seorang yang ikut menyumbang tulisan tentang sosok dan ketokohan Hatta. Saya melihat adanya sebuah perubahan yang dibawa. Saya juga tidak melihat adanya kekurangan dalam diri Hatta" katanya.



Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Ihsan Bakir yang hadir dalam acara bedah buku mengatakan, buku ini bisa dilihat dari berbagai sisi, baik ekonomi maupun politik. Dari sisi ekonomi, sangat berguna mengingat kiprah Hatta mengenai ekonomi Indonesia juga dituangkan dalam buku. Sementara dari sisi politik juga bisa menjadi bahan referensi.



"Secara umum, buku-buku yang menceritakan beberapa tokoh-tokoh Indonesia lainnya yang pernah terbit, termasuk buku HR itu merupakan bagian marketing politik," pungkasnya.

PAN Targetkan 12 Juta Kader pada 2012


PanDeliserdang,
Liputan6.com, Jakarta: Partai Amanat Nasional (PAN) bertekad mengusung Ketua Umum Hatta Rajasa sebagai calon presiden 2014. Untuk menyukseskannya, PAN mentargetkan 12 juta kader terekrut pada akhir 2012 ini.

"Kita di Rakernas memutuskan bahwa calon PAN satu-satunya ialah Pak Hatta. Sekarang kita sedang giat membenahi struktur partai," kata Bendahara Umum DPP PAN, Jon Erizal, di Jakarta, Rabu (18/4).

Ia berharap, hingga akhir tahun ini PAN dapat sampai ke subrayon dengan menggaet 11 sampai 12 juta orang menjadi pengurus partai. "Sekarang sudah berada pada tingkat kecamatan dan ke tingkat ranting," tambahnya. 

Lebih lanjut Erizal menjelaskan, pihaknya yakin jika partainya akan meraih lebih dari minimum ambang batas 3,5 persen pada Pemilu 2014. Bahkan, PAN menargetkan raihan double digit atau di atas sepuluh persen dalam meraih suara pemilu di tingkat nasional.

"Yakin sekali target kita tercapai. Kita sekarang bekerja keras karena kita juga melihat kader terbaik partai sekarang ini yang bisa ditawarkan ke masyarakat Indonesia adalah Pak Hatta," ungkapnya.

Untuk mencapai angka sepuluh persen suara ditingkat nasional, ia meminta semua infrastruktur partai harus didukung oleh organisasi sayap. Menurutnya, PAN memiliki banyak organisasi sayap, termasuk Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA) Indonesia.

Di tingkat provinsi, PARRA sudah selesai dilantik dan akan masuk lagi ke tingkat kabupaten. "PARRA ini punya 110 ribu pengurus. Nah katakan kalau mereka bisa merekrut 10 orang, sudah satu juta kursi dari satu sayap (bisa tercapai). Itu per satu sayap," pungkasnya.

Kamis, 26 April 2012

Penghargaan Prestasi Insani

PAN DELI SERDANG,
Ketua Komisi A DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Deli Serdang, Imran Obos, SE, terima penghargaan The Prominent Figure Of Indonesian Development Golden Award 2012. Imran Obos, SE, yang juga Ketua Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional), DPRD Deli Serdang ini, berhasil meraih penghargaan diantara 19 tokoh dari berbagai daerah di Nusantara, dari Medan hingga Papua.
 Keberhasilannya atas penghargaan tersebut berkat penilaian Lembaga Anugerah Prestasi Insani, Jakarta, terhadap ‘track record’ selama ini dalam keterlibatan dan pengabdiannya di masyarakat.
Dalam bincang-bincang dengan wartamerdeka.com di Executive Lounge Arya Duta Hotel, usai menerima penghargaan malam itu, lelaki tegap dan tenang ini menuturkan berbagai aktivitasnya, baik sebagai wakil rakyat, pengurus partai, hingga masa-masa sulit yang dialami keluarganya ketika dirinya masih sebagai pemuda.
Ketika ditanya, bagaimana perasaannya menerima penghargaan, Imran mengatakan: dirinya bangga menerima penghargaan yang diberikan. “Saya mengucapkan selamat bagi Lembaga Apresiasi Prestasi Insani, sebagai lembaga independen yang peduli dengan karya SDM di Indonesia,” ujarnya.
Dalam persepsi Imran, dengan independensi yang dimiliki lembaga ini, tentu melakukan penilaian secara jujur dan bertanggungjawab, tanpa ada intervensi dari pihak manapun.
“Ya, persepsi saya, penilaian kepada para tokoh yang terpilih dilakukan secara jujur dan bertanggungjawab, serta memiliki independensi dan tidak ada intervensi dari pihak manapun. Lembaga ini cukup professional. Terimakasih saya ucapkan,” ujarnya.
Ditanya lagi, apakah akan ada beban secara psikologis ke depan, Ketua Bapopi, Kecamatan Tanjung Morawa ini mengakui, akan ada beban.
“Tentu akan ada beban ke depan. Karena penilaian independen ini, harus dijaga dan dirawat dengan baik. Jika tidak, maka penilaian ini nantinya menjadi tidak benar,” imbuhnya.
Sebab itu, dia mengatakan, akan lebih hati-hati dan bijaksana dalam bersikap, dalam berbagai langkah dan keterlibatannya di masayarakat.
Ketika disinggung soal prinsip yang dianutnya dalam menyelesaikan suatu masalah di masyarakat, Ketua DPD (Dewan Pngurus Daerah) PAN Deli Serdang ini mengatakan:”Ya, tentu ini juga bisa juga dianggap sebagai sebuah pemikiran, bahwa saya selalu menyelesaikan masalah secara kemanusiaan, dengan mengesampingkan terlebih dahulu, dugaan salah atau benar dari masing-masing pihak. Dan prinsip yang saya gunakan, semaksimal mungkin dengan cara win-win solution,” tandasnya.
Ditanya, siapa yang menjadi motivator dalam dirinya selama ini, dia mengakui, orangtuanya yang sebagai seorang pejuang Indonesia di Deli Serdang, banyak menginspirasi dirinya, kendati dikatakan kehidupan keluarganya dulu dibawah garis kemiskinan.
“Bukan secara kebetulan, orangtua saya, Obos M. Rasyid, memang seorang pejuang, yang mewarnai motivasi diri saya. Walau dulu beliau tidak pernah tahu sebelumnya, namun akhirnya beliau menerima penghargaan veteran dari Pemerintah. Padahal keluarga kita juga hidupnya dibawah garis kemiskinan. Dia tetap berjuang tanpa mengharap apapun,” imbuhnya.
Dikatakan, semasa muda, dia sempat bekerja sebagai buruh pabrik, selama 5 tahun, kemudian dipecat akibat membela sesama kaum buruh. Setelah itu dirinya sempat usaha kecil-kecilan, dan mulai membentuk lembaga penyalur tenaga kerja ke pabrik-pabrik, hingga melanjutkan usaha yang lebih serius, menjadi pengusaha, sebelum jadi wakil rakyat.
Turun Langsung Atasi Masalah Warga Kualanamu
Tak salah, jika perhatian Lembaga Apresiasi Prestasi Insani menjadi salah satu fokus atas peran dan keterlibatan Imran Obos, baik sebagai anggota Dewan maupun secara pribadi, dalam penyelesaian konflik masyarakat yang masih tersisa di areal pembangunan bandara Internasional Kualanamu, dengan pihak PTPN II Deli Serdang dan Angkasapura II Medan, Sumatera Utara.
Kegigihannya dalam penyelesaian masalah tersebut, akhirnya membuahkan hasil, dengan setujunya