Sabtu, 05 Mei 2012

Laporan Wartawan Tribun Medan, Indra Gunawan Sipahutar


TRIBUNNEWS.COM, LUBUK PAKAM - Ketua Komisi A DPRD Deliserdang, Imran Obos meminta agar polisi tidak berpakaian dinas saat penjagaan ujian nasional (UN) tingkat SD, SMP dan SMU sederajat.
"Anak SMA saja bisa ketakutan jika ada Polisi di sekolah mereka, apalagi untuk anak SMP dan SD. Maka itu kita harapkan untuk ujian SMP dan SD juga sama jangan datang memakai seragam. Kita akan koordinasikan ini nanti dengan Kapolres, mudah-mudahan disetujui," kata Imran kepada Tribun Medan, Rabu (11/4/2012).
Politisi Partai Amanat Nasional itu berharap agar semua pihak bisa mendukung hal ini, karena itu dilakukan untuk menjaga mental anak dari rasa takut. Ia berharap Polisi bisa memakai seragam seperti batik sehingga terlihat lebih ramah terhadap anak sekolah.
Para guru khususnya Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lubuk pakam, Drs. Wahidin Sinambela mendukung keinginan anggota dewan tersebut. Ia mengaku sangat mendukung langkah itu sebab ia pahami jiwa anak memang terganggu jika melihat seragam polisi di areal sekolah.
"Setuju sekali kalau ada dewan menginginkan hal itu, anak sekolah sudah jelas terganggu psikologisnya jika polisi pakai seragam di sekolah, apalagi sampai mondar-mandir, kan lebih bagus lagi jika mereka pakai baju biasa, nampaknya pun jadi enak karena macam panitia mereka," kata Sinambela, Rabu, (11/4/2012).
Ia berharap agar pihak kepolisian mau mengabulkan keinginan dewan supaya ujian bisa dihadapi anak sekolah dengan lepas tanpa ada rasa ketakutan.
Agung Surya Wardana, salah satu siswa kelas III SMA Nusantara Lubuk pakam mengaku menyambut baik keinginan dewan agar polisi tidak memakai baju tugas saat di sekolah. Menurutnya memang lebih baik jika polisi datang ke sekolah dengan memakai baju biasa, seperti batik ataupun hitam putih.

0 komentar:

Posting Komentar